• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
Blue Orange Green Pink Purple

featured-content

Dompu island....

DOMPU… Dimana sich, itu?!
Mungkin tak banyak orang yang mengenalnya, mendengar namanya saja barangkali baru kali ini. Berbeda jika disebutkan nama Bima, ohhh! Langsung ngeh, terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat!  Dompu juga terletak di provinsi dengan ibukota Mataram itu, meski berlainan pulau. Mataram di Pulau Lombok, Dompu dan Bima terletak di Sumbawa.
Dengan pesawat udara, Dompu dapat dicapai melalui Bandara Internasional Lombok(BIL) yang baru di Praya, lalu menempuh perjalanan darat sehingga tiba di tepi laut, menyeberangi selat antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, lanjut menyusuri liku berkelok dan bergelombang, cukup mengocok perut tapi bukan sebab lelucon, total memakan waktu lebih kurang dua belas jam. Tenang! Tak mesti harus selama itu! :D
Alternatif rute tempuh lebih dekat bisa melalui Bima. Jarak Dompu dari Bima hanya terpisah kurang lebih dua jam dengan perjalanan darat yang lebih nyaman dari rute pertama. Tentu sebelumnya tetap lebih dulu naik pesawat udara! Bisa langsung dari Jakarta, atau transit di Denpasar, juga bisa di Praya. Pesawat perintis akan menerbangkan lebih kurang satu jam dari Denpasar, menyeberangi Selat Lombok, sejenak mengudara di atas pulau yang terkenal dengan Ayam Taliwang-nya yang pedas nian, lalu melintasi lagi Selat Alas yang memisahkan Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa, hingga terlihat Gunung Tambora!
Menjelang mendarat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, lihatlah keluar jendela pesawat! Hamparan tambak garam luas berkilau diterpa sinar mentari, memantulkan kristal-kristal asin yang menghidupi banyak petani, dikelilingi bukit menyambut di kanan dan kiri bandar udara perintis di kota yang dikelilingi lautan.
Setelah tiba di Bima, keluar dari bandara, jangan lupa mampir warung makan di sepanjang sisi jalan, menjajakan masakan khas Bandeng Presto yang gemuk, gurih, dan lezat! ;p~ Nyam! Kriukkk! Pengalaman memalukan yang tak terlupakan adalah ketika keluar dari bandara, melihat hewan bertanduk, spontan memekik: ANOA!!! Ternyata tanduk kerbau di Nusa Tenggara memang berbeda dengan saudaranya dari Jawa! ^^; Terdapat spesies kerbau rawa atau kerbau lumpur yang disebut dengan Sahe. Pulau Sumbawa memang kaya ragam plasma nutfah yang menarik untuk dilakukan penelitian lebih mendalam.
Menemani makan, dikisahkan dongeng asal mula kota Bima. Bima, sesuai namanya, konon didirikan oleh Sang Bima, salah satu dari lima saudara Pandawa dalam kisah wayang Mahabharata. Maharaja Pandu Dewanata punya lima putera bernama Dharmawangsa, Sang Bima, Sang Arjuna, Sang Kula, serta Sang Dewa. Sang Bima berlayar jauh ke arah timur hingga terdampar di Pulau Satonda, kini terletak di Kecamatan Sanggar. Daerah Bima kala itu terpecah dalam kelompok-kelompok yang disebut dengan Ncuhi. Terdapat lima Ncuhi, yakni Ncuhi Dara di Bima Tengah, Ncuhi Parewa di Bima Selatan, Ncuhi Padolo di Bima Barat, Ncuhi Banggapupa di Bima Utara, dan Ncuhi Dorowani di Bima Timur, dipimpin oleh Ncuhi Dara. Setelah datang Sang Bima, kelimanya disatukan menjadi satu kerajaan yang dinamakan Kerajaan Bima. Sang Bima jadi raja pertama bergelar Sangaji.
Setelah kenyang makan dan mampir shalat, selanjutnya kita bisa melanjutkan perjalanan dengan bus antarkota rute pulang pergi dari Bima ke Dompu. Saat melewati hutan suaka di Mada Pangga, jangan lupa melambai pada kera-kera yang berkeliaran dengan bebas di tepi jalan. Tibalah kita di kabupaten kecil yang asri, tenang, dan nyaman, namun sejatinya menyimpan guratan kisah sejarah dari sebuah negeri yang hilang…
Daerah Dompu terkenal sebagai penghasil susu kuda liar serta madu. Ya, benar! Susu kuda liar yang itu! :D
Maka, jika Anda sudah melihat tugu sepasang patung kuda…


Bersyukurlah, sebab Anda sudah tiba!
Selamat datang di Dompu! :D
Bumi Nggahi Rawi Pahu! (Perkataan Sesuai Perbuatan) ^^;v

—
Kabupaten Dompu terletak di bagian tengah Pulau Sumbawa. Dengan luas wilayah 2.321,55 km² dan jumlah penduduk sekitar 200.000 jiwa. Kabupaten Dompu berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa dan Teluk Saleh di barat, Kabupaten Bima di utara dan timur, serta Samudera Hindia di selatan. Jika melihat fitur kota ini, tentu tak ada yang menyangka, bahwa lebih kurang lima ratus hingga dua ratus tahun lalu, di sana pernah berjaya kerajaan yang cukup disegani di wilayah Sunda Kecil, nama lawas untuk Nusa Tenggara!
Kerajaan Dompu adalah salah satu kerajaan besar di bagian timur Nusantara, bahkan menurut arkeolog dari Pusat Balai Penelitian Arkeologi dan Purbakala, dinyatakan sebagai kerajaan tertua di timur Nusantara! Sama seperti di Bima, di Dompu pada mulanya terdapat kelompok-kelompok suku yang disebut dengan Ncuhi. Terdapat empat Ncuhi, yakni Ncuhi Saneo, Ncuhi Nowa dan Ncuhi Tonda, dipimpin oleh Ncuhi Hu’u. Saat memerintah Ncuhi Hu’u yang terkenal, Sang Kula, datang seorang pangeran dari Tulang Bawang yang kemudian dinikahkan dengan puteri dari Sang Kula bernama Komba Rame. Atas kesepakatan semua Ncuhi, sang pangeran itu kemudian diangkat sebagai raja pertama Kerajaan Dompu.
Pada zaman Majapahit di abad ke empat belas, nama kerajaan Dompu masih cukup disegani. Terbukti, Dompu disebutkan oleh Mahapatih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa yang tersohor itu, menjadi salah satu target negara yang harus ditaklukkan di bawah panji kebesaran kerajaan Majapahit yang bercita-cita untuk menyatukan seluruh wilayah di Nusantara!
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Teks di atas diambil dari naskah Pararaton, merupakan isi sumpah Sang Patih Amangkubumi Majapahit, Gajah Mada, pada tahun 1258 Saka (1336 Masehi), yang artinya:
Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa”.
Gurun sekarang adalah Nusa Penida, Seran adalah Seram, Tanjungpura adalah Ketapang di Kalimantan Barat, Haru adalah Karo di Sumatera Utara, Pahang adalah Semenanjung Melayu, Bali adalah Bali, Sunda adalah Pasundan di Jawa Barat, Palembang adalah Palembang, Tumasik sekarang jadi negara Singapura, dan Dompo adalah Dompu, sebuah daerah di Pulau Sumbawa.
Ekspedisi Majapahit yang pertama dipimpin Panglima Nala, di bawah komando Patih Gajah Mada, mengalami kegagalan dalam menaklukkan Dompu. Baru pada ekspedisi yang kedua sekitar tahun 1357 Masehi, dengan bantuan laskar dari Bali yang dipimpin Panglima Soka, Dompu bisa dikalahkan, hingga seterusnya bernaung di bawah Kerajaan Majapahit.
Jejak peninggalan kerajaan Dompu masih bisa ditelusuri hingga awal abad ke sembilan belas, meski saat itu sudah dipecah-belah Belanda akibat raja yang memerintah lemah. Akhirnya, bersama Kerajaan Tambora, Kerajaan Sanggar dan Kerajaan Pekat, semua kerajaan di Sumbawa diduga musnah bersamaan, terkubur bersama tak kurang dari 71.000 jiwa, korban amukan dahsyatnya letusan Gunung Tambora, yang mencapai skala 7 dari 8 pada Volcanic Explosivity Index pada tanggal 10-11 April 1815 Masehi! Letusan terdahsyat dalam sejarah bumi setelah Gunung Toba meledak 73.000 tahun lalu itu menyebabkan perubahan global cuaca serta iklim dunia, hingga terjadi ‘tahun tanpa musim panas’ di Amerika Utara dan Eropa pada tahun berikutnya, akibat pekatnya debu dan asam sulfat memenuhi atmosfir.
Penduduk Dompu sekarang ditengarai adalah sisa-sisa warga yang selamat, tak sampai sepertiganya, ditambah warga pendatang. Setelah cukup lama berlalu letusan Tambora, sisa-sisa kerajaan yang terkubur abu vulkanik, batu apung, tanah lempung, dan lapis piroklastik, mulai bangkit kembali dan bersatu menjadi wilayah lebih luas dengan mendirikan Kesultanan Dompu beragama Islam yang disebut Dompu Bou (Dompu Baru), dengan sultan pertama adalah Sultan Syamsuddin I. Tanggal 11 April, puncak letusan Tambora, dijadikan hari lahir Dompu yang baru. Sultan Dompu yang terakhir adalah Sultan Muhammad Tajul Arifin (Ruma To’i), merelakan perubahan sistem pemerintahan pada tahun 1958 menjadi daerah swapraja Dompu dan daerah swatantra tingkat II Dompu, dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dompu, seperti wilayah Indonesia Timur lainnya, adalah mutiara mutu manikam yang masih belum terjamah, alami, asri, dan asli! Merupakan perpaduan keindahan dan kesederhanaan, menyimpan potensi pariwisata yang tak kalah mempesona dari pulau-pulau di sebelah baratnya, yaitu Lombok dan Bali. Sebut saja, Pantai Lakey di selatan, tempat surfing yang diakui dunia memiliki ombak paling hebat dan menantang untuk berselancar. Berbagai event internasional rutin diselenggarakan di pantai berjarak tempuh hampir dua jam dari Dompu ini. Di utara terdapat Pulau Satonda, gunung kecil dengan kawah danau air asin tenang, cincin di tengah pulau yang sangat indah! Mau tahu ulasannya? :D

Read More 0 komentar | Diposting oleh Unknown | edit post

0 komentar



Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Color Paper

  • About
      About me. Edit this in the options panel.
  • REMEMBER

    Hikmah

    • Rasulullah SAW bersabda:”Shalat lima waktu, Jumat yang satu dengan Jumat berikutnya adalah pelebur dosa yang ada diantara keduanya, selama tidak mengerjakan dosa-dosa besar.” HR Muslim

    Small text message


    Sample text

    KIAT SUKES Ust. YM

    Sukses bagi saya adalah mindset. Sukses adalah saya; saya adalah sukses. Sukses bukan tujuan, bukan pula perjalanan. Success is about being dan becoming.

    Berani dan overconfident kedengarannya? Mungkin, yang jelas ribuan bahkan jutaan manusia “sukses” di dunia alias manusia bermental juara mempunyai mindset seperti ini.

    Apakah Anda perlu menjadi juara tenis tingkat Wimbledon atau juara golf profesional di PGA Pebble Beach untuk disebut “sukses”? Apakah Anda perlu mengendarai Corvette dan Lexus SUV hybrid? Jelas tidak. Seorang bermental juara alias bermindset “orang sukses” bisa jadi hanyalah seorang salesman saja.

    Ambillah contoh Bill Porter, seorang salesman door-to-door dari Portland, Oregon yang terlahir dengan cerebral palsy. Ia berjalan kaki setidaknya 10
    mil perhari selama 40 tahun dengan tertatih-tatih setiap hari tanpa mengeluh. Hebatnya, karena tubuhnya bagian kiri tidak bekerja sebagaimana
    orang normal, ia sebenarnya sangat sulit untuk berjalan tegak dan berbicara dengan jelas. (Baca http://www.billporter.com, film “Door to Door” dan buku
    berjudul “Ten Things I Learned from Bill Porter” oleh Shelly Brady.) Dengan penghasilan pas-pasan dari seorang salesman rumah ke rumah, jelas di mata oang awam ia tidaklah termasuk kategori “sukses secara finansial.”

    Namun, bagi saya, Bill Porter adalah salah satu orang paling sukses di dunia yang amat sangat saya kagumi. Salah satu cita-cita saya adalah bertemu muka dengan beliau suatu hari.

    Nah, lantas apa resep 10 tip sukses ala Jennie?

    **
    *Satu*, bersyukurlah atas hari ini. “Just to be alive is a grand thing,” kata Agatha Christie, salah satu novelis detektif terkemuka. Jauhkanlah
    perasaan depresi dan sedih tanpa juntrungan. Jalani setiap hari dengan hati penuh syukur. Ingatlah akan Bill Porter. Kalau dia bisa jadi seorang
    salesman berhasil, apapun yang Anda inginkan sebenarnya pasti bisa tercapai.

    **
    *Dua*, belajarlah seakan-akan Anda akan hidup selamanya, hiduplah seakan-akan Anda akan mati besok. Mohandas Gandhi pernah berkata demikian, “Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever.” Belajar terus, upgrade diri terus dengan berbagai cara baik yang memerlukan effort maupun effortlessly.

    **
    *Tiga,* setiap ketrampilan pasti ada penggunanya. Ini saya dapat dari salah satu sahabat saya seorang wanita blonda dari San Diego.
    Sahabat saya Crystal ini pernah membesarkah hati saya, “There are all kinds of writers, there are all kinds of readers.” Ketika saya down karena merasa incompetent bertarung dengan penulis-penulis lokal di sini, Crystal mengingatkan bahwa setiap jenis penulis pasti ada pembacanya
    (niche). Find your niche, so you find your place in the world.

    **
    *Empat*, bukalah jalan sendiri, orisinil. Ralph Waldo Emerson once said, “Do not go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail.”

    **
    *Lima,* belajar mencintai apa yang Anda punyai, bukan berangan-angan akan apa yang Anda tidak miliki. Use whatever you have at hand, impian hanya akan menjadi nyata kalau Anda menggunakan instrumen yang kasat mata saat ini juga.

    **
    *Enam*, lihat apa yang kelihatan dan lihat apa yang belum kelihatan. Gunakan visi dan misi untuk mengenal apa yang Anda tuju. Seringkali, apa yang belum kelihatan adalah blue print untuk sukses Anda. Begitu kelihatan, ia akan menjadi semacam de ja vu.

    **
    *Tujuh*, telan kepahitan hidup dan bersiap-siaplah dalam menyongsong hari baru. Setiap hari adalah hari baru. Bangunlah tiap pagi dengan hati yang curious akan apa yang akan Anda alami hari itu. Be excited, be courageous to start the day.

    **
    *Delapan,* semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda akan menerima. The more you give, the more you get in return. Dalam marketing, ini mungkin disebut sebagai taktik public relations atau publicity. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, ini juga berlaku tanpa diselipi dengan iming-iming tertentu. Saya sendiri sudah membuktikannya. Semakin banyak kita memberi (dalam arti luas, tidak terbatas uang dan materi), semakin besar penghargaan dan berkat yang kita terima.

    **
    *Sembilan*, jadilah mentor diri sendiri. What would Oprah do? Itu yang saya pakai sebagai ukuran. Saya tidak memilih Nabi atau pembesar negara, namun seorang wanita berkulit berwarna yang telah membalikkan nasibnya sendiri menjadi salah satu orang berpengaruh di dunia.

    **
    *Sepuluh*, saya eksis dengan maupun tanpa tubuh saya. Setidak-tidaknya sekali sehari, saya mengingatkan diri sendiri bahwa hidup ini bukanlah untuk selamanya. Maka berbuatlah terbaik pada saat ini juga. Jangan tunggu-tunggu lagi. “Just do it,” kata Cher di Farewell Concertnya beberapa tahun yang lampau. I do my best every chance I have. Berbuatlah terbaik di setiapkesempatan, karena itu mungkin yang terakhir.

    Ingatlah sukses bukanlah tujuan, bukan pula perjalanan. Sukses adalah mindset. Bukan hanya cogito er go sum (saya berpikir maka saya ada), namun sum ego prosperitas (sukses adalah saya).

    *Sumber*:
    Sepuluh Tip Sukses Right Here, Right Now by Jennie S. Bev.
    Jennie S. Bev is a prolific author and co-author of 17 books and
    over 850 articles published in the United States, Canada, UK,
    France, Germany, Singapore and Indonesia.

    Eid Mubarak

    Khairunnas Anfauhumlinnas~

    Eid Mubarak

    Dompu island....

    Sabtu, 21 September 2013 - - 0 Comments

    DOMPU… Dimana sich, itu?!
    Mungkin tak banyak orang yang mengenalnya, mendengar namanya saja barangkali baru kali ini. Berbeda jika disebutkan nama Bima, ohhh! Langsung ngeh, terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat!  Dompu juga terletak di provinsi dengan ibukota Mataram itu, meski berlainan pulau. Mataram di Pulau Lombok, Dompu dan Bima terletak di Sumbawa.
    Dengan pesawat udara, Dompu dapat dicapai melalui Bandara Internasional Lombok(BIL) yang baru di Praya, lalu menempuh perjalanan darat sehingga tiba di tepi laut, menyeberangi selat antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, lanjut menyusuri liku berkelok dan bergelombang, cukup mengocok perut tapi bukan sebab lelucon, total memakan waktu lebih kurang dua belas jam. Tenang! Tak mesti harus selama itu! :D
    Alternatif rute tempuh lebih dekat bisa melalui Bima. Jarak Dompu dari Bima hanya terpisah kurang lebih dua jam dengan perjalanan darat yang lebih nyaman dari rute pertama. Tentu sebelumnya tetap lebih dulu naik pesawat udara! Bisa langsung dari Jakarta, atau transit di Denpasar, juga bisa di Praya. Pesawat perintis akan menerbangkan lebih kurang satu jam dari Denpasar, menyeberangi Selat Lombok, sejenak mengudara di atas pulau yang terkenal dengan Ayam Taliwang-nya yang pedas nian, lalu melintasi lagi Selat Alas yang memisahkan Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa, hingga terlihat Gunung Tambora!
    Menjelang mendarat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, lihatlah keluar jendela pesawat! Hamparan tambak garam luas berkilau diterpa sinar mentari, memantulkan kristal-kristal asin yang menghidupi banyak petani, dikelilingi bukit menyambut di kanan dan kiri bandar udara perintis di kota yang dikelilingi lautan.
    Setelah tiba di Bima, keluar dari bandara, jangan lupa mampir warung makan di sepanjang sisi jalan, menjajakan masakan khas Bandeng Presto yang gemuk, gurih, dan lezat! ;p~ Nyam! Kriukkk! Pengalaman memalukan yang tak terlupakan adalah ketika keluar dari bandara, melihat hewan bertanduk, spontan memekik: ANOA!!! Ternyata tanduk kerbau di Nusa Tenggara memang berbeda dengan saudaranya dari Jawa! ^^; Terdapat spesies kerbau rawa atau kerbau lumpur yang disebut dengan Sahe. Pulau Sumbawa memang kaya ragam plasma nutfah yang menarik untuk dilakukan penelitian lebih mendalam.
    Menemani makan, dikisahkan dongeng asal mula kota Bima. Bima, sesuai namanya, konon didirikan oleh Sang Bima, salah satu dari lima saudara Pandawa dalam kisah wayang Mahabharata. Maharaja Pandu Dewanata punya lima putera bernama Dharmawangsa, Sang Bima, Sang Arjuna, Sang Kula, serta Sang Dewa. Sang Bima berlayar jauh ke arah timur hingga terdampar di Pulau Satonda, kini terletak di Kecamatan Sanggar. Daerah Bima kala itu terpecah dalam kelompok-kelompok yang disebut dengan Ncuhi. Terdapat lima Ncuhi, yakni Ncuhi Dara di Bima Tengah, Ncuhi Parewa di Bima Selatan, Ncuhi Padolo di Bima Barat, Ncuhi Banggapupa di Bima Utara, dan Ncuhi Dorowani di Bima Timur, dipimpin oleh Ncuhi Dara. Setelah datang Sang Bima, kelimanya disatukan menjadi satu kerajaan yang dinamakan Kerajaan Bima. Sang Bima jadi raja pertama bergelar Sangaji.
    Setelah kenyang makan dan mampir shalat, selanjutnya kita bisa melanjutkan perjalanan dengan bus antarkota rute pulang pergi dari Bima ke Dompu. Saat melewati hutan suaka di Mada Pangga, jangan lupa melambai pada kera-kera yang berkeliaran dengan bebas di tepi jalan. Tibalah kita di kabupaten kecil yang asri, tenang, dan nyaman, namun sejatinya menyimpan guratan kisah sejarah dari sebuah negeri yang hilang…
    Daerah Dompu terkenal sebagai penghasil susu kuda liar serta madu. Ya, benar! Susu kuda liar yang itu! :D
    Maka, jika Anda sudah melihat tugu sepasang patung kuda…


    Bersyukurlah, sebab Anda sudah tiba!
    Selamat datang di Dompu! :D
    Bumi Nggahi Rawi Pahu! (Perkataan Sesuai Perbuatan) ^^;v

    —
    Kabupaten Dompu terletak di bagian tengah Pulau Sumbawa. Dengan luas wilayah 2.321,55 km² dan jumlah penduduk sekitar 200.000 jiwa. Kabupaten Dompu berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa dan Teluk Saleh di barat, Kabupaten Bima di utara dan timur, serta Samudera Hindia di selatan. Jika melihat fitur kota ini, tentu tak ada yang menyangka, bahwa lebih kurang lima ratus hingga dua ratus tahun lalu, di sana pernah berjaya kerajaan yang cukup disegani di wilayah Sunda Kecil, nama lawas untuk Nusa Tenggara!
    Kerajaan Dompu adalah salah satu kerajaan besar di bagian timur Nusantara, bahkan menurut arkeolog dari Pusat Balai Penelitian Arkeologi dan Purbakala, dinyatakan sebagai kerajaan tertua di timur Nusantara! Sama seperti di Bima, di Dompu pada mulanya terdapat kelompok-kelompok suku yang disebut dengan Ncuhi. Terdapat empat Ncuhi, yakni Ncuhi Saneo, Ncuhi Nowa dan Ncuhi Tonda, dipimpin oleh Ncuhi Hu’u. Saat memerintah Ncuhi Hu’u yang terkenal, Sang Kula, datang seorang pangeran dari Tulang Bawang yang kemudian dinikahkan dengan puteri dari Sang Kula bernama Komba Rame. Atas kesepakatan semua Ncuhi, sang pangeran itu kemudian diangkat sebagai raja pertama Kerajaan Dompu.
    Pada zaman Majapahit di abad ke empat belas, nama kerajaan Dompu masih cukup disegani. Terbukti, Dompu disebutkan oleh Mahapatih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa yang tersohor itu, menjadi salah satu target negara yang harus ditaklukkan di bawah panji kebesaran kerajaan Majapahit yang bercita-cita untuk menyatukan seluruh wilayah di Nusantara!
    Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
    Teks di atas diambil dari naskah Pararaton, merupakan isi sumpah Sang Patih Amangkubumi Majapahit, Gajah Mada, pada tahun 1258 Saka (1336 Masehi), yang artinya:
    Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa”.
    Gurun sekarang adalah Nusa Penida, Seran adalah Seram, Tanjungpura adalah Ketapang di Kalimantan Barat, Haru adalah Karo di Sumatera Utara, Pahang adalah Semenanjung Melayu, Bali adalah Bali, Sunda adalah Pasundan di Jawa Barat, Palembang adalah Palembang, Tumasik sekarang jadi negara Singapura, dan Dompo adalah Dompu, sebuah daerah di Pulau Sumbawa.
    Ekspedisi Majapahit yang pertama dipimpin Panglima Nala, di bawah komando Patih Gajah Mada, mengalami kegagalan dalam menaklukkan Dompu. Baru pada ekspedisi yang kedua sekitar tahun 1357 Masehi, dengan bantuan laskar dari Bali yang dipimpin Panglima Soka, Dompu bisa dikalahkan, hingga seterusnya bernaung di bawah Kerajaan Majapahit.
    Jejak peninggalan kerajaan Dompu masih bisa ditelusuri hingga awal abad ke sembilan belas, meski saat itu sudah dipecah-belah Belanda akibat raja yang memerintah lemah. Akhirnya, bersama Kerajaan Tambora, Kerajaan Sanggar dan Kerajaan Pekat, semua kerajaan di Sumbawa diduga musnah bersamaan, terkubur bersama tak kurang dari 71.000 jiwa, korban amukan dahsyatnya letusan Gunung Tambora, yang mencapai skala 7 dari 8 pada Volcanic Explosivity Index pada tanggal 10-11 April 1815 Masehi! Letusan terdahsyat dalam sejarah bumi setelah Gunung Toba meledak 73.000 tahun lalu itu menyebabkan perubahan global cuaca serta iklim dunia, hingga terjadi ‘tahun tanpa musim panas’ di Amerika Utara dan Eropa pada tahun berikutnya, akibat pekatnya debu dan asam sulfat memenuhi atmosfir.
    Penduduk Dompu sekarang ditengarai adalah sisa-sisa warga yang selamat, tak sampai sepertiganya, ditambah warga pendatang. Setelah cukup lama berlalu letusan Tambora, sisa-sisa kerajaan yang terkubur abu vulkanik, batu apung, tanah lempung, dan lapis piroklastik, mulai bangkit kembali dan bersatu menjadi wilayah lebih luas dengan mendirikan Kesultanan Dompu beragama Islam yang disebut Dompu Bou (Dompu Baru), dengan sultan pertama adalah Sultan Syamsuddin I. Tanggal 11 April, puncak letusan Tambora, dijadikan hari lahir Dompu yang baru. Sultan Dompu yang terakhir adalah Sultan Muhammad Tajul Arifin (Ruma To’i), merelakan perubahan sistem pemerintahan pada tahun 1958 menjadi daerah swapraja Dompu dan daerah swatantra tingkat II Dompu, dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
    Dompu, seperti wilayah Indonesia Timur lainnya, adalah mutiara mutu manikam yang masih belum terjamah, alami, asri, dan asli! Merupakan perpaduan keindahan dan kesederhanaan, menyimpan potensi pariwisata yang tak kalah mempesona dari pulau-pulau di sebelah baratnya, yaitu Lombok dan Bali. Sebut saja, Pantai Lakey di selatan, tempat surfing yang diakui dunia memiliki ombak paling hebat dan menantang untuk berselancar. Berbagai event internasional rutin diselenggarakan di pantai berjarak tempuh hampir dua jam dari Dompu ini. Di utara terdapat Pulau Satonda, gunung kecil dengan kawah danau air asin tenang, cincin di tengah pulau yang sangat indah! Mau tahu ulasannya? :D

     

    This entry was posted on 05.55 You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
    Langganan: Posting Komentar (Atom)

    Lihat Disini Juga yaa...!!!

    • Ayo Dakwah...!!!
    • Beasiswa Djarum
    • Bisnis
    • Debate Forum
    • English Club
    • Fun Englidh 2
    • Fun English
    • GAMBAR
    • Inspiratif
    • Islam News
    • Kompas
    • Kumpulan Pengetahuan
    • Mardiansyah
    • Motivasi
    • NOVEL
    • Tenses Bahasa Inggris
    • Wikipedia
    • kumpulan Cerpen

    Labels

    • ^Ceritaku (1)

    Sample Text

    • ^Ceritaku

    Where You Want Go?

    • English Club
    • Harvard University
    • University of Oxford
    • University of Cambridge
    • Imperial College London
    • Stanford University
    • University of California, Los Angeles
    • University of Tokyo
    • National University of Singapore
    • University of Washington
    • New York University
    • University of Melbourne
    • University of California, San Francisco
    • Seoul National University

    Blogger templates

    Cute Rocking Baby Monkey

    Blogger news

    twitter

    Ikuti @E_Mardiansyah

    Pages

    • Beranda
    • Pelajar Islam Indonesia
    • ISLAM news
    • The inspirations of story
    • Sepatu Terakhir
    Diberdayakan oleh Blogger.
    • Beranda
    • PELAJAR ISLAM INDONESIA

    Blog Archive

    • ▼  2013 (21)
      • ►  12/01 - 12/08 (3)
      • ►  11/17 - 11/24 (1)
      • ►  11/10 - 11/17 (4)
      • ►  09/29 - 10/06 (1)
      • ▼  09/15 - 09/22 (3)
        • Dompu island....
        • Lomba Menulis Cerita Remaja
        • PEMILU IKPMD MALANG
      • ►  09/08 - 09/15 (2)
      • ►  09/01 - 09/08 (2)
      • ►  08/11 - 08/18 (1)
      • ►  07/21 - 07/28 (4)

    Social Icons

    JANGANLAH BERADA DIMANAPUN TANPA MENJADI ORANG YANG MEMBUAT KEHIDUPAN LEBIH BAIK BAGI ORANG LAIN DAN DIRIMU

    Social Icons

    Popular Posts

    • kuliah yuuk!! siapa takut...
      Pendidikan adalah ilmu yang dapat kita pelajari. Dengan kata lain, pendidikan sangat erat kaitannya dengan pengetahuan. Pendidikan mem...
    • Apakah Itu,Keberuntunganmu???
      Keberuntungan Selalu Berpihak Kepada Mereka Yang Aktif,Dinamis,Inspiratif!!! "Hajar" harus rela mondar mandir tujuh k...
    • MY UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MALANG
      MY UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MALANG University of muhammadiyah malang disebut juga universitas putih atau kampus putih, dikareankan desai...
    • Remaja Cerdas dan Takwa
      Remaja Cerdas dan Takwa  Wah, denger kata remaja, belum apa-apa udah ngebayangin gimana sosoknya remaja saat ini dan problematik...
    • Memanusiakan Manusia
      SALAH satu pemikiran Prof Dr Nicolaus Driyarkara SJ yang paling populer di dunia pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia yang selanju...
    • (tanpa judul)
    • (tanpa judul)
    • Lomba Menulis Cerita Remaja
      Lomba Menulis Cerita Remaja (LMCR 2013) by Rohto Deadline 25 September 2013 (cap post) Lomba Menulis Cerita Remaja 2013 Lebih Berb...
    • Perkembangan Ilmu Pengetahuan
      Perkembangan Ilmu Pengetahuan Hari demi hari perkembangan ilmu pengetahuan sudah sangat maju. banyak penemuan yang ditemukan oleh manusia, ...
    • Development Informations Technology
      Development Informations Technology 've No doubt already circulating ayng technology has advanced seamkin which allows us to search for...

    Followers

    About Me

    Unknown
    Lihat profil lengkapku

    Blog Archive

    • ▼  2013 (21)
      • ►  07/21/13 - 07/28/13 (4)
      • ►  08/11/13 - 08/18/13 (1)
      • ►  09/01/13 - 09/08/13 (2)
      • ►  09/08/13 - 09/15/13 (2)
      • ▼  09/15/13 - 09/22/13 (3)
        • PEMILU IKPMD MALANG
        • Lomba Menulis Cerita Remaja
        • Dompu island....
      • ►  09/29/13 - 10/06/13 (1)
      • ►  11/10/13 - 11/17/13 (4)
      • ►  11/17/13 - 11/24/13 (1)
      • ►  12/01/13 - 12/08/13 (3)

    Featured Posts

  • Search






    • Home
    • Posts RSS
    • Comments RSS
    • Edit

    © Copyright Eid Mubarak. All rights reserved.
    Designed by FTL Wordpress Themes | Bloggerized by FalconHive.com | Blogger Templates
    brought to you by Smashing Magazine

    Back to Top