KONSEP PEMBELAJARAN DENGAN PRINSIP 3-M
Pembahasan prinsip 3-M ini bukan Menutup, Menguras dan Mengubur seperti cara pemberantasan nyamuk malaria. Atau juga bukan falsafah Jawa tentang wanita, yaitu Macak (berdandan), Masak (Memasak) dan Manak (Melahirkan). Tapi 3-M disini adalah konsep pembelajaran dengan prinsip Mempelajari, Melakukan dan Mengajarkan.
Mengapa saya ingin menulis hal ini? Karena terkadang diantara kita sering beranggapan bahwa kemampuan seseorang itu diperoleh karena memang dia sudah punya bakat sejak lahir. Ungkapan seperti itu tidaklah salah, karena memang setiap orang diberikan anugerah oleh Tuhan berupa bakat atau talenta agar memiliki kemampuan untuk berkarya di kehidupan dunia. Namun bakat itu tidak akan pernah muncul jika orang tersebut tidak pernah mengeksplore bakatnya sendiri. Atau sebalikya... seseorang yang sebenarnya tidak punya bakat, namun jika terus belajar dan berlatih maka dia akan memiliki kemampuan yang diinginkannya.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pakar psikologi pengajaran, T. Morgan, dalam bukunya Introduction to Psychology dijelaskan bahwa, "Learning can be defined as any relatively permanent change in behavior which accurs as a result of practice or experience" (Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman). Dari sini kita sudah tahu bahwa pengetahuan dan kemampuan seseorang itu tidak mesti karena dia berbakat. Tapi pengetahuan dan kemampuan itu bisa didapat karena seseorang mau untuk belajar.
Tekhnik dan cara belajar tiap orang bisa berbeda-beda, namun yang saya tekankan pada artikel kali ini adalah konsep pembelajaran dengan menggunakan prinsip 3-M, yang uraiannya sebagai berikut:
1. Mempelajari
Tidak ada orang didunia ini yang pada saat dilahirkan langsung bisa berlari kencang. Kemampuan orang bisa berjalan, berlari, bersepeda, berbicara dan sebagainya itu didapat melalui proses belajar. Begitupun juga keahlian seperti ahli mesin, ahli desain, ahli astronomi, ahli web/blog dan keahlian lainnya itu bisa dikuasai seseorang karena mau mempelajari sesuatu yang diingininya. Sebenarnya setiap orang itu bisa mempelajari ilmu apapun asalkan dia mau mempelajarinya. Hanya saja karena keterbatasan waktu dan kemampuan otak menyimpan memori, sehingga tidaklah mungkin seseorang bisa menguasai semua hal. Untuk itu kita perlu memilih apa yang mau kita pelajari untuk dikuasai dan kemudian kita kembangkan apa yang telah kita pelajari tersebut.
2. Melakukan
Kita tidak akan mungkin menguasai suatu ilmu tanpa adanya praktek atau proses melakukan. Misalnya jika kita ingin bisa mengemudi mobil. Apakah hanya dengan membaca manual atau mendengarkan cerita orang, tanpa melakukan praktek mengemudi, akan bisa membuat kita mahir mengemudikan mobil? Sebuah ilmu jika hanya kita pelajari tapi tidak pernah dilakukan dengan latihan dan praktek, akan menjadi sia-sia belaka. Bahkan seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, apa yang telah kita pelajari bisa saja terlupakan. Proses melakukan adalah untuk mengasah kemampuan kita, karena tidak semua yang kita pelajari akan sama persis dengan kondisi sebenarnya. Dengan sering melakukan, kita akan tahu kekurangan kita, bahkan kita bisa mendapatkan ilmu dan hal-hal baru dari proses ini.
3. Mengajarkan
Prinsip yang terakhir ini juga merupakan salah satu konsep belajar. Lihat saja seorang ibu yang mendampingi anaknya mengerjakan tugas sekolah. Maka ibu tersebut secara tidak langsung akan mengajari jika anaknya mengalami kesulitan. Bahkan jika ada pelajaran yang tidak pernah didapat di sekolahnya dulu, si ibu akan berusaha untuk belajar sendiri agar bisa mengajarkan pelajaran tersebut kepada anaknya. Juga seorang guru yang mengajar muridnya. Setiap kali akan mengajar, si guru akan mencari bahan agar mata pelajaran yang diberikan bisa ditangkap oleh muridnya. Bahkan seorang guru yang baik akan selalu meningkatkan pengetahuan, agar muridnya bisa mendapatkan ilmu yang bermutu sesuai kondisi terkini.
Seseorang yang sering mengajarkan kemampuannya atau sharing pengalamannya, entah itu melalui pendidikan formal, lewat obrolan atau lewat tulisan di blog, biasanya semakin lama pengetahuan dan kemampuannya akan semakin meningkat. Karena dia selalu mencari bahan dan informasi terbaru untuk bisa dibagikan kepada orang lain. Ada istilah, "Jika kita membagikan roti, maka roti bagian kita akan berkurang. Tapi jika kita membagikan ilmu, maka ilmu yang akan kita terima semakin bertambah".
Nah sobatku dan pembaca sekalian... Jika kita menerapkan konsep pembelajaran dengan prinsip 3-M ini, maka semakin lama pengetahuan dan kemampuan kita akan semakin bertambah. Dengan Mempelajari, kita akan menjadi tahu sebuah ilmu. Dengan Melakukan, kita akan semakin terampil untuk menguasai ilmu tersebut. Dan dengan Mengajarkan, maka pengetahuan dan kemampuan kita akan semakin meningkat. Jika kita merasa ada ilmu yang masih kurang, maka kita bisa kembali lagi ke proses Mempelajari, lalu Melakukannya, kemudian Mengajarkannya (seperti siklus pada gambar). Insya Allah dengan konsep ini, kita tidak hanya menjadi pribadi yang berguna untuk diri kita sendiri saja, namun juga berguna bagi orang lain.
#semoga bermanfaat